ILMU BUDAYA DASAR
( I B D )
Manusia dan kebudayaan
KHRESNA IMANIA PUTRA
1IA10
55414883
BAB I
PENDAHULUAN
- A . latar belakang
Ilmu
Budaya Dasar adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan
petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya
dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari
the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri.
Adapun Manusia adalah
makhluk Allah yang di anugrahi akal, fikiran, dan fisik untuk
menunjang kehidupannya sebagai seorang insan yang di tunjuk oleh Allah
untuk menjadi khalifah di bumi yang Allah Yang Maha Kuasa ciptakan. Oleh
karena manusia adalah khalifah di bumi ini sepatutnya seorang manusia haruslah
mempunyai prilaku yang sesuai dengan yang Tuhan inginkan untuk
dipercayakan menjaga keutuhan bumi yang Allah ciptakan dengan segala makhluk
hidup didalamnya untuk manusia jaga kelestariannya.Manusia yang menjadi seorang
terpilih dan tinggi derajatnya di mata Tuhan, manusia haruslah mempunyai
kepercayaan, ilmu, dan menjalankan segala apa yang di perintahkan Allah dan
menjauhi yang di larang oleh Allah SWT. Sebagai makhluk yang mempunyai akal dan
fikiran serta fisik manusia haruslah memanfaatkan anugrah yang di berikan oleh
Allah itu dengan sebaik – baiknya dan jangan menyalah gunakannya sebagai suatu
yang Allah benci. Manusia haruslah mempunyai budaya yang baik untuk
menjadikannya seorang manusia yang memiliki derajat tinggi di mata Allah SWT.
Maka manusia harus menjadikan budaya yang baik sebagai bagian dari
dirinya tanpa mengabaikan apa yang menjadi kewajiban sebagai makhluk yang
berketuhanan.
- B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menuntaskan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang menjadi salah satu
syarat kelulusan dalam proses pembelajaran di jenjang S1 Teknik Informatika
Universitas Gunadarma. Selain itu, di harapkan makalah ini menjadi tulisan yang
bermanfaat dan menjadi referensi bagi semua orang yang membacanya.
- C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di
jelaskan di awal tadi, maka saya mengambil pokok masalah menjadi 3 rumusan yang
akan di bahas di bab selanjutnya. Berikut adalah rumusan/pokok masalah :
- 1. Pengertian dari Manusia,
- 2. Definisi Budaya,
- 3. Manusia sebagai makhluk berbudaya.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya
dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
- Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika. - Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dan sebagainya. - Pengetahuan Budaya ( the humanities )
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Adapun Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya
dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism).
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara
ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik
lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial),
maupun kesejarahan.
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha
Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak,
berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia
meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada
kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah
menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang
mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
Dalam kehidupannya, manusia tidak
bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang
sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan
fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.
Oleh karena fitrah manusia yang
diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah
kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui
pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan
pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Melalui sebuah pendidikan yang
tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti bagaimana seharusnya
yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola
pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat
ataupu dengan jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari.
Maka dari keseluruhan perkembangan
itu menjadi lengkap dan utuh dalam setiap sisinya, baik dari sisi individu,
sosial, susila, maupun religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat
menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan
dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan
yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua
masalah pokok itu adalah :
Berbagai aspek kehidupan yang
seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat
didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi
masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara
gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menunjuk kedua pokok masalah yang
bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati
posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian.
Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai
manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral
dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
- 1. Manusia dan cinta kasih
- 2. Manusia dan Keindahan
- 3. Manusia dan Penderitaan
- 4. Manusia dan Keadilan
- 5. Manusia dan Pandangan hidup
- 6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
- 7. Manusia dan kegelisahan
- 8. Manusia dan harapan
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai
budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan
alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat
memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku
yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai makhluk yang
berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya
untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu
hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu
berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak
menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia
mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga
mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar
yang terus-menerus. Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan
lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal
ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan
ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga
norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar hasil
dari pendidikan, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dimasyaakat.
Dengan demikian dapat kita katakan
bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan
dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan
menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan
suatu bangsa.
Karena itu jadilah manusia yang
berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki
sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan
diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang
berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang
memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
Manusia berbudaya yang seutuhnya
adalah makhluk yang selalu aktual, yang terus-menerus belajar dan menempuh
pendidikan untuk mengembangkan kepribadiannya, mengembangkan konsep tujuan
hidupnya, melakukan pembaharuan sesuai kemajuan zaman, meningkatkan
keterampilan dan daya nalar, semakin jelas arah hidupnya untuk apa dan mau
kemana.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik
kesimpulan:
– Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
– Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
– Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.
– Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
– Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
– Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.
- Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://rizagustia.wordpress.com/2011/05/22/manusia-sebagai-makhluk-budaya/
dimazmarham.blogspot.com
dimazmarham.blogspot.com
Widoyo Nugroho, Ilmu
Budaya Dasar; Gunadarma, Jakarta. 1996.
Muhamad
Kadir SH, Ilmu Budaya Dasar; Fajar Agung, Jakarta, 1990.
Hilman
Jihadi , hart94isd.blogspot.com, Ilmu
budaya dasar,jakarta,2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar