ILMU BUDAYA DASAR
Manusia dan penderitaan
KHRESNA IMANIA PUTRA
1IA10
55414883
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah
merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu
bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman
kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah.
Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan
kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga
tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia
takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa
penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani
hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai
kepercayaan yang ia anut.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun
masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1.
Pengertian Penderitaan.
2.
Contoh-contoh penderitaan dan
penyebabnya
3.
Siksaan.
4.
Pengaruh penderitaan terhadap manusia
dan kelangsungan hidupnya.
1.3. Tujuan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui dan memahami tentang
hubungan manusia dengan penderitaan.
2.
Untuk memahami berbagai macam penyebab
manusia mengalami penderitaan.
3.
Untuk memahami apa saja jenis
penderitaan yang terjadi pada manusia berikut dengan contoh contoh kasusnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal
dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat
batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia
dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan
hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan
manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan
ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat
hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.
Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi
kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu
adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh
penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam
menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika
seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa
tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu
juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
2.2.
Siksaan
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun
jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk
merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan
intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan
pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai
penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan
atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman
bagi suatupemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani
bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan
Yang Sifatnya Psikis :
Kebimbangan.
memiliki
arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
Kesepian.
merupakan
rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam
lingkungan orang ramai.
Ketakutan.
adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak
pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
penyebab
seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
1.
Claustrophobia dan
agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan
tertutup.
2.
Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
3.
Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat
gelap.
4.
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit
yang akan dialami.
5.
Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa
bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
2.3.
Kekalutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami
kekalutan mental adalah sebagai berikut :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing,
sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
3. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi
khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
4. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi
social
5. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri
sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang
melankolis)
6. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya
norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
Tahap – tahap gangguan jiwa :
1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan
si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu
mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak
menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan
problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan
persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan mengalami gangguan
4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan
meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
5. Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini
terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil,
mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang
tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan
yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih
parah.
6. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi
timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan.
Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan
jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula
sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan
dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma
yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga
ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3. Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan
reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi
dan tampak emosional.
Proses – proses kekalutan mental:
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami
seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang
dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya
tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk
tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat
dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin
akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan
perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
2.4. Penderitaan
dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu
sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya,
dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri
maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan
hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan
merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya
meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan
hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai
doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai
manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan
hasilnya.
2.5. Penderitaan,
media massa, dan seniman
Berita mengenai penderitaan manusia silih
berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar
semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia.
Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan
sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak
kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
2.6.
Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu
sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya
dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena
tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan
kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana
jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia
merasa tidak berdaya.
Gejala-
gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam
dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan mental bisa berujung pada
gangguan jiwa dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani
atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
2.7.
Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi
menjadi 2 bagian sebagai berikut :
o Nasip buruk penderitaan
ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika
takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah
manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
o Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan
memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang
paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena
penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup
pasti akan kembali kepada tuhannya.
o Kemiskinan , banyak
orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa
yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena
tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa
syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
o Bencana, tidak
ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa
kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan
kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga
sulit di sembuhkan.
Study Kasus
Contoh nyata dalam kehidupan ketika
seseorang mengalami siksaan dalam penderitaan seperti banyaknya kasus bunuh
diri. Salah satunya adalah artis cantik yang berasal dari negri gingseng Korea
Selatan Jang Ja Yeon, ia tewas bunuh diri dengan mengenaskan di rumahnya pada
tahun 2009 . Artis cantik yang memiliki peran di drama boys before flowers ini
mengakhiri hidupnya di karenakan mengalami depresi yang berkelanjutan.
Ia memilih gantung diri di kamar mandi rumahnya
di karenakan ia tidak tahan dengan kerasnya dunia hiburan di negri tersebut.
Sebelum ia meninggal Jang Ja Yeon menceritakan apa yang ia alami dalam sepucuk
surat, ia mengaku bahwa ia telah dieksploitasi dan di lecehkan secara seksual
selama berkarir di dunia hiburan.
Jang Ja Yeon di paksa
menjadi budak seks untuk orang-orang kaya demi memuluskan karirnya sebagai
artis. Ini adalah salah contoh dari penderitaan dan siksaan secara fisik
maupun batin yang menyebabkan korban menjadi depresi berat dan lemahnya mental
sehingga ia memutuskan untuk bunuh diri.